pjmk : bpk. Fachrudin S.Pi, M.Si
BAB 10. REGRESI LINIER
SEDERHANA
Pertemuan ke-12
Tujuan Instruksional Khusus
1. mahasiswa
dapat membuat persamaan regresi dan menginterpretasikan dengan benar
2. mahasiswa
dapat membuat Tabel Sidik Ragam dan menginterpretasikan hasil keputusan dengan
benar
3. mahasiswa dapat menentukan nilai koefisien
determinasi dan koefisien korelasi beserta interpretasinya
Materi
Para
ilmuwan, ekonom, psikolog dan sosiolog selalu berkepentingan dengan masalah
peramalan. Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai
suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regeresi.
Regresi linier sederhana adalah analisis
regresi yang hanya membutuhkan satu
variable bebas dan satu variable tak bebas. Rumus umum Regresi Linier Sederhana
yaitu: y = a + bx
+ e0
ket
: y = peubah tak bebas (peubah yang dipengaruhi)
x = peubah bebas (peubah yang ingin
diketahui pengaruhnya)
a = intersep (konstanta)
b = slope (konstanta)
e0 = galat/sisa
Sedangkan persamaan dugaannya adalah y = a + bx
Perhitungan matematis untuk mengetahui nilai a dan
b yaitu:
b =sigma xy-(1/n).sigma x. sigma y / sigma x 2 - (1/n) [sigma x]2 sedangkan a = y - bx
sehinggga untuk
mencari nilai a dan dan b maka terlebih dahulu kita harus mengetahui
nilai-nilai di bawah ini
n = ……… (S
x)2 = ……
S x = ……. (S y)2 = ……
S y
= ……. S
xy = ……
S x2 = ……. x = …….
S y2 = ……. y = …….
Dengan demikian nantinya
akan diperoleh persamaan y = a + bx
Interpretasi: bertambahnya nilai x
sebesar satu satuan, akan meningkatkan nilai y sebesar b satuan
Setelah
mendapatkan persamaan regresinya, maka analisis selanjutnya yang dilakukan
adalah pembuatan Tabel Sidik Ragam untuk melakukan pengujian, setelah
sebelumnya telah dibuat hipotesis yang akan di uji. Contoh hipotesis yaitu:
Hipotesis:
Ho : μ1 = μ2
Hi : μ1 ¹ μ2
Contoh Tabel
Sidik Ragam
Sumber
Keragaman
|
db
|
JK
|
KT
|
Fhit
|
F
tabel
|
Regresi
|
1
|
JKR
|
KTR
|
|
|
Sisa
|
n-2
|
JKS
|
KTS
|
|
|
Total
|
n-1
|
JKT
|
|
|
|
Rumus yang
digunakan:
JKT = sigma y2 - (1/n)[sigma y]2 KTR
= jkr/dbr
JKR = b (sigma xy-(1/n) sigma x sigma y) KTS
= jks/dbs
JKS = JKT - JKR
Penarikan
kesimpulan
1. Jika nilai Fhitung
> Ftabel maka tolak Ho yang artinya
nilai μ1 ¹
μ2
2. Jika nilai Fhitung
< Ftabel maka gagal tolak Ho yang artinya nilai μ1 = μ2
Uji t
Salah satu uji lanjut yang bisa kita gunakan yaitu uji t. Pada prinsipnya
penarikan kesimpulan untuk uji t sama dengan uji F yaitu:
1. Jika nilai thitung > ttabel
maka tolak Ho yang artinya nilai μ1 ¹ μ2
2. Jika nilai thitung < ttabel
maka gagal tolak Ho yang artinya
nilai μ1 = μ2
Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai thitung
yaitu
thitung
= b/Sb
dimana Sb2
= kts/sigma x2-(1/n)(sigma x )2 sedangkan ttabel diperoleh dari (t a/2, dbs)
Koefisien Determinasi (R2)
Yaitu suatu nilai yang menggambarkan
seberapa besar (%) persamaan dugaan yang diperoleh dapat mewakili persamaan
sebenarnya di lapangan. Rumus yang
digunakan untuk memperoleh nilai R2 yaitu:
R2 = jkr/jkt .100%
Koefisien Korelasi (r)
Yaitu suatu
nilai yang menggambarkan sebera dekat hubungan antara peubah bebas (x) dan
peubah tak bebas (y). Nilai r ini
berkisar antara -1 sampai +1. Semakin dekat dengan nilai -1 atau +1 maka
keeratan hubungan antara dua variable tersebut semakin baik. Untuk
memperoleh nilai r bisa dengan menggunakan rumus yaitu:
r = akar R2
0 komentar:
Posting Komentar